Masjid ini terletak di sekitaran Batam Center
di lingkungan perumahan Green Land.
“Tak jauh dari simpang tiga komplek Sekolah
Yos Sudarso.” Tulis bang Atan Abdullah.
“Datanglah sesekali berbuka ditempat
kami.” tambahnya lagi. Tidak di bulan ramadhan, sebenarnya aku acap sholat di
masjid itu, sengaja saja menggodanya. Petang itupun aku datang lebih awal, rencana
menunggu berbuka mau ngobrol sebentar dengan bang Atan, lelaki hampir menjelang
80 usianya ini adalah pensiunan dari Pertamina.
Ditunggu tunggu bang Atan tak datang datang. “Aku
sakit Maagku kambuh lagi.” Tulisnya menjelaskan,
atas ketidak hadirannya. Aku maklum orang seusia bang Atan masih sehat dan dipercaya
mengurus para pensiunan Pertamina di Kepri ini sudah cukup bersyukur. baca : Nikmatnya Mie Lendir dan Cendol Belakang Padang
Pertengahan tahun
1990 an masjid ini mulai dibangun, masjid yang konstruksinya sebagian rangka baja
ini, punya kubah yang agak unik bulat penuh bertumpuh pada kedudukan empat
persegi tidak seperti kubah masjid pada umumnya setengah lingkaran besar
terletak pada rof atap. Sekarang sudah ditambah ke belakang untuk jamaah
wanita, adalagi tambahan emperan disitulah akitifitas berbuka makan minum
dilaksanakan. Kalau dilihat mirip seperti tugu Khatulistiwa.
Dibawah yayasan
Shirathal Mustaqim, setiap hari jamaah bergilir gilir membuat makanan berbuka,
baik berupa takji ataupun nasi kotak. “ Silahkan pak duduk disini saja.” Ajak Fauzan,
mempersilahkan. Dia tahu aku temannya
bang Atan, dan bang Atan tidak datang karena kurang sehat, kami berbual sembari
menunggu masuk waktu berbuka. Dulu masjid ini menjadi langganan Buletin Jumat
yang kami buat, belakangan ini Buletin itu tidak terbit lagi, acap menulis di
medsos dan webblog, Fauzan sangat mengenal kegiatannku. Puluhan orang sudah
duduk rapi bersila didepan makanan dan minuman perbuka yang terhidang.
Kami sholat
magrib bersama, dilanjutkan makan, orang masih terus berdatangan baik yang masbuk
maupun yang belum sholat magrib, padahal sudah lebih pukul 19.00 wibb. “Kami tadi berbuka lanjut makan setelah makan
baru sholat.” Ujar dua orang mahasiswa Kedokteran di UNIBA Batam yang kusapa
karena. Dosen mereka sangat kukenal dr Thamrin Azis, mengajar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Betul lah memang masjid Shirathal Mustqim ini terletak tak jauh
dari restoran dan kedai makan di seputaran Batam Center. Tempat orang orang makan berbuka setelah berbuka sholat di masjid ini.
Cukup nyaman sholat di masjid yang telah berpendingin ruang utamnya ini, beberapa ac window terlihat terpasang.
Terima kasih untuk pengurus masjid yang telah menyediakan makan berbukanya.