Melayu Srilanka.

"Saya berasal dari Sri Lanka (anak Melayu Sri Lanka) tapi sekarang saya tinggal di Toronto, Ontario, Kanada sejak 1974." Tulis Mohamed Jaffar, melalui Medsos padaku.

Selisih waktu antara Batam dengan Toronto sekitar 11 jam.
Beberapa kali ke Srilanka, banyak teman disana. Di Colombo ada di Kandy juga, di Kirinda pun juga, disana ada organisasi Melayu Colombo, Coslam namanya. Mereka berusaha mengembangkan bahasa Melayu.

Aku masuk dalam group Melayu Srilanka. Jadi kenal dengan tuan Mohammed Jaffar melalui medsos itu. Banyak yang kami bincangkan dalam masa stay at home ini, di Toronto pun ada wabah Corona.
Suatu ketika saat aku di Tissamaharama, itu beberapa tahun yang lalu. ( lihat peta).

"Bagaimana mungkin engkau orang Melayu, hidung mu panjang dan mancung macam ini, kulit mu hitam" ujarku sambil tersenyum pada Nurman pemuda usia 22 tahun kelahiran Tissamaharama. (Gambar mungkin berisi: 7 orang, orang berdiri dan orang dudukdibaca Tisamaharam). Selatan Sri Lanka.

"Nurman ini, dia cucu saya." ujar ibu yang berkerudung merah jambu (pink) menjelaskan, sambil tersenyum. Nenek itupun raut wajahnya seperti orang India.

Kemudian Pak Permata (berjanggut putih), yang bersama kami di rumah dekat pantai itu, adalah seorang tokoh Melayu di Tissamaharama, menjelaskan pula bahwa beliau adalah generasi kelima.
Kakek saya orang Melayu, yang datang ke Sri Lanka. Nikah dengan penduduk setempat jelasnya.
Sebelum Tsunami melanda perkampungan Melayu Srilanka ini, banyak yang dapat berbahasa Melayu di kampung itu.
Gambar mungkin berisi: 1 orang, berdiri dan luar ruangan
Puluhan ribu muslim yang terkorban waktu Tsunami, jelas pria berusia 63 tahun saat itu.
Hari itu kami mendengar dialog berbahasa Melayu ala Srilanka, mendengar nyanyian Melayu ala Srilanka.

Dengar kami dari Indonesia dan Malaysia datang berkunjung, seperti lazimnya kita orang Melayu, kabar itupun disampaikan dari mulut ke mulut. Berdatangan lah yang lain, dan sememangnya pula mereka semua masih ada hubungan keluarga.

Nenek Fatimah berkerudung biru muda adalah seorang guru, menjelaskan.
"Kami tak tau siapa nenek moyang kami, macam-macam informasi yang kami terima." Ucapnya.
Ramah, maklum nenek itu bekas seorang guru, banyak kata kata bernas dari bibirnya.
"Coba nenek bisa berpantun? tanyaku padanya.

Tanpa sungkan malu, keluarlah bait bait pantun Melayu dari bibir perempuan tua yang mirip wajah orang India itu.
Tetapi ya itu tadi susunan kata katanya terbolak balik. Tak apalah, kami ikuti saja terkadang ada kata yang diluruskan bunyinya.
 Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih, orang berdiri, samudera, langit, luar ruangan, alam dan air
Kami pun bernyanyi ada Prof. Shafee Saad dari Universitas Utara Malaysia dan tuan Amir Hamzah dari Kedah, yang turut bersama dalam rombongan mengunjungi Malayu Srilanka ini. Ia mengabadikan semua peristiwa langka itu dengan cameranya.

"Kita omong pei Melayu."

Itu nama judul sebuah lagu Melayu Srilanka, terdengar sih mendayu dayu.
Mau dengar lagu nya..??? Sabar ya nanti saya up load.
Sejak 2007 saya tidak pulang ke Srilanka ujar bang Jafar, isterinya harus dikursi roda.
"Iya, Saudara. Pada 13 Oktober tahun ini saya akan berusia 85 tahun, ان شاء الله." Tulisnya lagi.
Sejak tahu 1974 mereka sudah menjadi warga negara Kanada.

Ternyata banyak ya warga negara Srilanka asal Ibdonesia di Kanada tanyaku.
Tidak seperti itu, Saudara. Setelah perang etnis di Sri Lanka antara Pemerintah Sinhala (disebut "Cinggala" dalam bahasa Melayu Sri Lanka) dan "separatis" Tamil, banyak orang Tamil datang ke Kanada sebagai pengungsi. Karena itu, jumlah orang Tamil jauh lebih banyak daripada kelompok etnis Sri Lanka lain-lainnya.

Dalam bahasa Inggris orang dikenal sebagai "SINHALESE" dan bahasa mereka, "SINHALA"
[Bahasa Melayu Sri Lanka : baik orang dan bahasa mereka disebut sebagai "CINGGALA"].
Inggris : "TAMIL" untuk orang dan bahasa mereka [istilah Melayu Sri Lanka : "MELEBAR", orang dan bahasa] jelas bang Jafar.

Ternyata, di Toronto Kanada sudah hendak berganti hari, di Batam menjelang sholat zuhur. Sekitar pukul sebelas siang.

"Pak Imbalo, sekarang agak terlambat di sini, (23:45) dan ini adalah waktu tidur untuk saya. Semoga saya mengucapkan selamat malam. ?

Iya,selamat istirahat bang Jafar, besok kita sambung lagi.
#Catatanringanstayathome.