Daniel Burhanuddin : Sedikit Tokoh Batam yang Masih Eksis.




Gambar mungkin berisi: 1 orang, dalam ruangan 
Hari ini Ahad 19 Mei 2019 usianya 80 puluh tahun. Lelaki kelahiran Pontianak Kalimantan itu, akrab disapa dengan panggilan Capten Daniel Burhanuddin. Suaranya masih lantang berargument. Dia sangat  menguasai bidang kelautan terutama Ekspedisi Muatan Kapal Laut. 

Batam yang berbatasan dengan negara tetangga ini, menjadi salah satu konsennya terhadap ketidak samaan aturan yang berlaku.  Chassis kontainer mereka bisa masuk ke daerah kita, sebaliknya tidak. Malaysia ke Thailand pun bisa masuk. Seperti di Danok Bukit Kayu Hitam perbatasan Malaysia Thailand, demikian pula di Tuas Malaysia dan Singapura, katanya suatu ketika menjelaskan. 

Pria yang banyak mendapat penghargaan dari pemerintah ini, boleh dikata pemilik Chassis dan Kontainer terbanyak di Batam. Acap bersinggungan dengan pak Daniel saat lapangan terbang Hang Nadim mulai di bangun, waktu itu belum ada tangki penampungan BBM Avtur di Batam. Minyak pesawat terbang itu diangkut ke Batam melalui pesawat udara. Dan setelah itu melalui laut. 

Perusahaan pak Daniel Esqarada yang menghandle nya. Ribuan drum berisi BBM Avtur itu diangkut dengan trailernya. Diunggah dari kapal ke trailer dengan kren di pelabuhan dan diturunkan semula di lapangan Depot Pertamina. Tidak hanya BBM Avtur saja yang di handle termasuk minyak pelumas.

Bagiku Ia adalah salah seorang Dermawan di Batam, meskipun ada teman yang mengatakan pak Daniel itu agak pelit, tinggal saja di kantor. Dan aku acap ke kantornya  yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal pak Daniel ini, paling tidak sekali setahun setelah tidak bekerja lagi di Pertamina. Seekor dua ekor kambing Qurban acap diamanahkannya ke padaku untuk di bagikan kepada penduduk Islam minoritas terutama di negara Asean yang kukunjungi. Atas nama Qurban Capten Daniel Burhanuddin. 

Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, duduk, tabel dan dalam ruangan

Dulu bersama para pengusaha-pengusaha Muslim  Batam dia mensponsori berdirinya lembaga amil zakat Kesejahteraan Ummat namanya yang disingkat KESUMA. Anggotanya hampir seluruh kepala Bank Bank yang ada di Batam. Waktu itu Badan zakat belum lagi terbentuk di Batam. 

Lelaki pekerja keras ini, terlihat sedih saat adik kesayangannya meninggal dunia sebulan yang lalu, saat itu ia sedang dalam pertemuan Kawan Lama, pak Daniel duduk sebagai penasehat di perkumpulan itu. Nizzar Burhanuddin adik kandungnya, mereka selisih dua tahun usianya berpulang mendahuluinya. 
“Sebenarnya aku sudah membelikan rumah di Jakarta”. Kata pak Daniel,  untuk tempat tinggal adiknya yang sedang sakit. Dan anak pak Nizzar bekerja dan tinggal di Jakarta. Seminggu setelah pindah dari Batam ke Jakarta pak Nizzar dipanggil yang maha kuasa.

“Aku tak ke Jakarta Man.” Kata pak Daniel saat sengaja kutemui untuk mengucapkan turut belasungkawa dan kutanya apakah dia berangkat menyaksikan pemakaman pak Nizzar adiknya di Jakarta. “Besok pagi ada pertemuan dengan pak Habibie yang datang ke Batam.” Kata pak Daniel lagi menjelaskan tak sempat pulang kalau ia harus ke Jakarta. Begitulah pak Daniel menjaga relasi dan temannya.

“Aku tak punya FB dan tak pandai makainya.” Kata pak Daniel suatu waktu, aku cuma pandai pakai WA itu saja, tambahnya, itu yang aku bisa. Acap ku posting ke dia tulisan baik yang kutulis sendiri maupun diteruskan dia tak bisa mengaksesnya. Aku tersenyum maklum zaman kami dulu suadah bisa sms an sudah hebat itu. Jadi tulisan ini pun akan kukirim utuh kapada, mengucapka Selamat Ulang tahun nya yang ke delapan puluh.

Selamat Ulang Tahun pak Daniel, semoga sehat selalu, murah rezeki dan berkah.