Pengalamanku Sholat Subuh di Udara India.


Hari itu di bulan Januari 2020 lalu, penerbanganku dari Kuala Lumpur ke New Delhi pukul 6 petang, belum masuk waktu Magrib lagi, akh pikirku...kuputuskan saja sholat di Bandara New Delhi. Setelah tiba di airport Internasional Indira Gandhi tersebut hari sudah pukul 11 malam waktu India, penerbangan hampir lima jam ini terlambat tadi hampir satu jam, nunggu pesawat dilandasan Kuala lumpur saat Take off. 

Kucari cari, di airport New Delhi ternyata tak ada ruang sholat di Bandara itu, atau rest room seperti di Bandara lain yang bisa dipakai untuk sholat.Negara ini negara demokrasi sekuler terbesar di dunia, penduduk Islamnya lebih dari 200 juta orang, 14 % dari populasi penduduknya yang 1.3 miliar orang.
Bandara teramai di India itu, tujuan para kelompok Jamaah tabligh yang tak henti hentinya datang mengunjungi India melalui bandara ini. tapi fasilitas untuk surau keil saja tak ada.

Setelah tiba di hotel, aku sholat jamak takhir di tempat menginap itu. Waktu India dengan Batam waktu Indonesia bagian Barat selisih - 2 jam setengah. Batam dengan Kuala Lumpur pula + 1 jam. Penerbangan dari Kuala Lumpur lima jam kena delay satu jam. 

Setelah beberapa hari di New Delhi, kutinggalkan kota itu,  aku berangkat dengan penerbangan ke Kolkata,  Indigo termurah sekitar 800 ribu rupiah, berangkat pukul  4 subuh dari New Delhi tiba di bandara Kalkota hampir pukul 7 pagi. Subuh di India sekitar pukul 5 an. Hari itu aku sholat subuh diatas pesawat udara.

Sudah lama juga enggak tayamun untuk sholat, ingat sewaktu tahun 2008 berangkat haji ke Baitullah kloter pertama dari Batam berangkat sebelum zuhur tiba di airpot Madinah setelah waktu asyar waktu setempat, selisih waktu Batam dengan Madina 4 jam. 
   
Tayamum dikursi didepan tempat dudukku, tiba di Kolkata hari sudah terang sekali, tidak ada perbedaan waktu antara New Delhi dengan Kolkata meskipun suhu di Kolkata tidak begitu dingin seperti di New Delhi. Terlihat di di Bilboard Bandara itu temperatur saat itu 13 derajat celsius. Sementara di siang hari temperatur di Kolkta diatas 20 derajat. 

Beberapa hari di Kolkata, ibukota negara India dahulu sebelum New Delhi. Kutinggalkan kota Tipu Sultan dan Masjid Nakhoda yang terkenal itu, setelah sholat Jumat disana. Penerbanganku kali ini dari Kolkata yang dulu bernama Calcutta ke Kuala Lumpur Malaysia. Dengan Air Asia, berangkat pukul 1 tengah malam tiba di airport KLIA2 sekitar pukul 7 pagi.

Sesaat sebelum berangkat, kulihat jam di handphone ku, terlihat ada dua waktu, yaitu jam setempat dan roaming. Di Roaming terbaca pukul 1an dan waktu setempat di Batam Indonesia Barat, hampir pukul 4 subuh Selisihnya 2.30 menit. Setelah dua jam terbang perbedaannya tinggal satu jam saja lagi, beberapa saat kemudian jam roaming malah sudah mendekati pukul 6 pagi dan dan jam setempat menunjukkan hampir pukul 5. 

Aku tak tahu sekarang berada diatas wilayah apa. Tetapi dari selisih jam itu aku sudah mengerti memasuki atau sudah mendekati Malaysia.
Sekali lagi aku sholat subuh di udara, tetapi kali ini aku sudah berwuduk dari bandara Kolkata sebelumnya. Kuperbaiki kaos kakiku dan sepatu, aku tak ingat apakah aku buang angin sesaat waktu tertidur tadi. Kuperbaiki wudukku dengan Tayamun sekali lagi.

Tak lama setelah itu pengumuman hendak mendarat di KLIA2 warna merah terlihat disebelah kiri jendela pesawat itu. Hingga terang, sudah pukul 7 lewat waktu Malaysia. Kalau di India waktu setempat lebih tinggi dari waktu Roaming, di Malaysia pula waktu setempat lebih rendah daripada waktu roaming. 

Aku tak tahu bagaimana cara bertukarnya waktu itu, aku bukanlah ahli teknologi, tetapi dapat terbaca di handphone kita. Ya begitulah, zaman dahulu bepergian tidak secepat sekarang ini, tetapi terpikir olehku dimanapun kita berada sholat tetap harus dijalankan, disesuaikan dengan kondisi setempat. 
Tetapi gimana gitu perasaanku saat sholat dengan Tayamun diatas pesawat terbang.
 
Semoga Allah menerima amalku dan mengampuni segala kekuranganku. Dalam hatiku sekali lagi berjanji dan berniat bila nanti safar kemana mana dengan pesawat terbang, tidak lagi waktu subuh diatas pesawat terbang. Walaupun memang penerbangan dini hari itu rada murah ongkosnya hampir separoh dari tarif biasa.