Buka Bersama Di Masjid Bukit Indah Sukajadi.



Gambar mungkin berisi: Jufri Hidayat Jufri, topi



Petang itu, hari pertama puasa Ramadhan 1440 H, ratusan orang sudah berkumpul di bawah tenda yang  sudah disiapkan oleh panitia kegiatan ramadhan Masjid Bukit Indah Sukajadi,  yang terletak di Jalan Sudirman dekat Kepri Mall Batam Center. 

“Rencana sih 1.000 porsi yang disiapkan, tetapi hari ini sekitar 700 an.” Ujar Agung Setiawan ketua panitia kegiatan ramadhan 1440 H.

Ratusan speda motor dan ratusan kenderaan roda empat parkir, terlihat sampai memenuhi bahu jalan, lapangan parkir yang tersedia tak mampu lagi menampung kenderaan jamaah. 
Masjid ini terus berkembang. 
Dulu satu ruangan saja,  antara jamaah lelaki dengan perempuan hanya disekat dengan pembatas tirai, kini sudah diperluas,  khusus ruang utama jamaah lelaki dan jamaah perempuan pun terpisah sama besar. Seluruh koridor penuh dengan jamaah. 

Sepertinya, masjid ini sulit untuk diperluas lagi, kiri kanan jalan umum, kecuali ditingkat atau pengembang Komplek Perumahan itu menambah lahan untuk lokasi masjid. Hal ini agak mustahil, jauh sebelum masjid ini dibangun fasum fasos sudah dialokasikan. Atau, alternative lain row jalan Sudirman dibuat lahan parkir, yang sekarang taman bunga.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, duduk, makan, tabel, makanan dan dalam ruangan

“Kami masih punya utang sekitar 800 an juta rupiah.” Ujar H Yondri Darto Ketua pengurus Masjid Bukit Indah Sukajadi saat mengumumkan kondisi dan keuangan masjid yang dulu belum berdiri tak jadi jadi oleh sesuatu hal. 

Jadi ingat waktu itu penduduk muslim yang tinggal di komplek perumahan itu melaksanakan solat taraweh di rumah almh. Ibu Tien Adam, dipasang tenda seadanya. 

Yondri Darto, Sarjana Hukum yang sehari hari sebagai Notaris di Batam ini, cukup gigih mengembangkan Masjid yang kini jadi salah satu tujuan kunjungan tamu yang datang ke Batam baik lokal maupun manca negara. 
“Masjid ini adalah masjid mandiri.” Jelas Yondri lagi.

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan orang duduk
“Saya sudah sembilan tahun jadi ketua, perlu penyegaran.” Ujar Yondri lagi, dan menjelaskan program yang sedang dan akan dijalankan, seperti buat TV streaming yang bergerak di bidang dakwah dan mulai 01 Ramadhan kemarin sudah mulai beroperasi dan baru dapat diakses melalui media sosial. Juga Klinik Duafa, namun rencana ini belum terlaksana.

Dari laporan petugas masjid biaya operasional Masjid ini mencapai 65 juta perbulannya, malam pertama ramadhan uang dapat terkumpul hampir sepuluh juta rupiah, namun untuk biaya berbuka dan nantinya sepuluh malam terakhir makan sahur bersama,  biayanya dari donatur. ucap pengurus masjid itu lagi. Seharinya 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) 

Gambar mungkin berisi: 5 orang, luar ruangan“Alhamdulillah sampai malam ke duapuluh sudah tersedia.”  Jadi sepuluh malam terakhir dan makan sahur bersama yang belum tersedia.
“Namun bagi yang ingin menyumbang berinfaq dipersilahkan.” Ujar Agung Setiawan lagi. Sembari menyebutkan nomor rekening yang ingin mentransfer atau mengantar langsung ke pengurus masjid. 

Bunyi sirene, hari itu persis pukul 18.08, ramai para jamaah antri mengambil minuman dan bungkusan kue, berisi buah kurma. Setelah solat magrib berjamaah,  telah terhidang Nasi beserta lauk pauknya dalam kotak nasi, spesial masakan Padang dari pemasak rumah makan terkenal di Batam.
Alhamdulillah, memang betul betul lezat, habis tak tersisa, lihat kiri kanan kali kali ada bisa tambuh, karena masih ingin rasanya menambah, ya cukuplah berhenti sebelum kenyang.
Ingin mencoba yok datang.