"Dubai yang punya Emirates Air Lines, Abudhabi Yang Punya Etihad Air Lines." tulis Abdullah Rahim bin Abdul Rahim Rahman.
"InsyaAllah menjelang Syawal pulang pak." tambahnya lagi.
Pesawat dari Abu Dhabi - Jakarta lanjut ke Batam. Tidak melalui Singapura jelasnya lagi.
Mudah mudahan penerbangan tidak close. Bisa Hari Raya dengan keluarga di Batam.
Hari ini (6/5) kabar Menteri Perhubungan mengatakan semua jenis moda transport sudah diizinkan beroperasi kembali.
Hampir tujuh tahun bekerja melayani field oil rig lepas pantai itu.
Ya baru kali ini tidak sholat jumat berbulan bulan.
"Biasanya kalau jumat kami di pelabuhan sekalian sholat jumat." ujar Dony.
Dari pelabuhan (darat) ke field sekitar 9 jam, dengan kecepatan 9 knot. jelas Chief Enginer di AHT yang punya crew 12 orang, empat dari crewnya ber agama Islam termasuklah Dony Abdullah.
Meskipun orang tidak keluar masuk ke field yang dilayani tug boat mereka musim corona seperti saat sekarang ini, distand person tetap dilaksanakan. Termasuk sholat taraweh sendiri sendiri ujar lelaki yang menikah dengan gadis asal Manila Piliphina yang dikenalnya di Singapura.
Kami acap bertemu di masjid Raya Batam Center, bila Dony lagi tidak bekerja di field oil rig. Ia berkunjung kerumah bersama keluarganya dan mengunjungi mahasiswa asal Piliphina yang belajar di Mahad Said bin Zaid Batam.
Sedikit banyak menguasai bahasa Tagalog, maklum isteri yang dinikahinya (muallaf) asal Piliphina, pelajar yang kami temui merasa senang. Apalagi pria bugis ini tidak lah pelit.
Selisih waktu antara Batam dengan Abudhabi. Sekitar tiga jam.
Sekarang pukul 08.47 di field ujar Doni, sementara di Batam menjelang waktu zuhur, 11.47.
Tahu kalau aku acap ke pulau pulau, Dony pun memberikan wakaf lembaran sajadah untuk dibagikan ke mushola yang kami bangun itu.
Pak, yok kerumahku kita ambil sajadah untuk musholah ajaknya suatu ketika. Waktu itu ia baru pulang dari Abudhabi.
Semoga sehat selalu bang Dony, murah rezeki, berkah.
Syawal 1441H ini kita Insysallah bertemu.