Jalan Jalan ke Burma

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.Ada yang tahu maksud nya apa tulisan dibawah ini :.
 4G စနစ္ျဖင့္ အင္တာနက္ကို စတင္အသံုးျပဳသည့္ အတြက္ ေက်းဇူးတင္ပါတယ္။ ယခုအခ်ိန္မွ စတင္ၿပီး 27/Aug/18 မတိုင္ခင္အထိ ေငြျဖည့္သည့္ပမာဏတိုင္းအတြက္ ၆၀ ရာခိုင္ႏႈန္းအပိုဆုကို ရယူလိုက္ပါ။ ရရွိတဲ့ အပိုဆုကို ၃ ရက္တိတိ သံုးသေလာက္ေပး အင္တာနက္သီးသန္႔ အသံုးျပဳႏိုင္ပါသည္။.

Tulisan inilah yang masuk ke Android kita sesaat setelah selesai mengaktifkan sim card, kartu seluler yang dibeli di Bandara Internasional Yangon. 

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.Iya, 4 G sampai dengan batas waktu tanggal 27/8/18 saja. Harganya sekitar 50 ribu rupiah uang Indonesia, hanya untuk internet, kalau mau teleponan, bisa top up 2000 Kyiat.

Apa itu Kyiat, Kyiat dibaca chat mata uang Burma, 1 usd = 1490 kyiat = 14580 rupiah. saat itu usd sedang tak menentu,  terus meroket katanya. Hitung hitungannya tinggal dibuang nol dibelakang.

Menginap di tengah kota Yangon,  di 15th Street, Down Town, tempat menjual makanan halal ada di 30th Street pula. Ada Grab, pergi kesana, dalam aplikasi Grab tertera 1600 kyiat, sama dengan 16 ribu rupiah lah. Tetapi pulangnya jadi 2000 kyiat, sama dengan duapuluh ribu rupiah. Karena jalannya  memuter, hampir semua jalanan dalam kota ini searah.


Minta ke 15th Street, eeeer kami diantar sang supir  ke 50th Street, mungkin karena salah dengar antara bilang  fifty dengan fifteen. Ya sudah berpatah balik, Tetapi supirnya tidak minta tambah dan hanya tersenyum saja. 
"Baik ya pakcik driver di Yangon" ucap Abdullah yang membayar taksi tadi.

Sewaktu kami naik taksi Grab tadi, sepanjang jalan entah berapa kali bunyi Cepppprrraaaaaaat, Cepppeeeeeeet ..air ludah merah menyembur dari mulut sang supir,. Sang supir sembari bawak taksi terus menguyah sirih.


Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan orang berdiri"Orang Burma suka makan sirih ya pakcik" ujar Abdullah, teman yang berpergian bersama.
Ingat semburan air ludah bekas makan sirih dari jendela pintu taksi tadi, macam tak selera nak makan nasi Briyani yang kami beli dari Nilar Restoran seharga 2500 kyiat perporsinya.Satu porsi beli di Nilar Restoran, porsi besar cukup untuk makan dua orang.


Kami sengaja beli nasi Briyani makannya rencana di hotel saja, Dikamar hotel terlihat daftar menu makanan, Macam macam salah satunya ada menu Tomyam, tetapi Tomyam, biasanya kan Tomyam Kung (udang) aatau makanan laut. Rencana nak pakai pinggan dan sudu hotel. Kami berpandang pandangan dengan Abdullah, Dan tak jadi pakai pinggan sudu yang tersedia, kami pakai sudu plastik yang ada dalam bungkusan nasi Briyani tadi.


Kami ke masjid terdekat, sholat magrib dan Isya disitu, bertemu dengan pengurus masjid ustadz Ibrahim, kami dikabari kalau subuh di Yangon pukul 06.15.

"Subuh pukul 06.15" ujar ustadz ibrahim yang juga merangkap muazzin masjid Sulthin Yangon masjid kedua tebesar di Yangon. 
Magrib dan isya, kami jamak takhir disitu. Berbincang bincang sebentar dengan pengurus masjid, tentang pendidikan di Myanmar. Dan kami mengenalkan Mahad Said Bin Zaid di Batam yang memberikan bea siswa kepada pelajar Asean yang ingin belajar di Batam.

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. Lain kali kalau mau nginap di Yangon bagi wisatwan muslim cari hotel disekitaran dari mulai 20th Street sampai ke 30th Street . Di down town istilah disana, ada beberapa masjid dan banyak restoran halal disekitarannya. 

Kami dikabarkan tidak boleh potong qurban di Yangon, kecuali di halaman Sekolah Internasional Indonesia Yangon (IISY). Jadi untuk tahun ini 2018 M bertepatan dengan 1439 H kami putuskan tidak potong hewan Qurban di Kota Yangon dipusatkan di Yamethin saja. 

Sementara untuk pemotongan hewan qurban di IISY sudah didaftarkan jauh jauh hari, tak bisa ditambah lagi. Tetapi kalau mau potong juga harus jauh diluar kota Yangon, dengan catatan. Bisa berantakan rencana kami.

Seorang kawan dari Lazismu Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah, Bahtiar Kurniawan melalui kontak telepon, sudah ada ratusan ekor sapi untuk qurban di Sittwe ibukota Rakhine. 

Kami pula besok petang berangkat ke Yamethin Kota yang terletak antara Nay Pyi Taw dengan Mandalay. Naik Kereta Api 
Tidur dulu akh, sudah penat, kurang tidur sejak dari Batam 19/8 naik ferry sampai Johor Bahru  ke KLIA2 naik Bus,  terbang ke Yangon subuh tadi 20/8. betul betul menyita stamina. iis.-