"Nyari sepuluh aja bere, bukan sepulau.🤣🤣.. tulis Ivan Siregar. Koordinator panitia pembagian sembako group Kawan Lama (KALAM) Batam.
"Tak cukup duitnya..🙈." tulisnya lagi. Kalau sepulau.
Mengapa Ivan berkata begitu, karena kukirim kepadanya list nama janda
anak yatim orang miskin dari satu pulau, satu desa di Pulau Galang Baru.
Tak kurang tiga lembar kertas double folio.
Itu baru satu pulau dan satu desa saja.
Ada puluhan pulau lagi yang membutuhkan kataku pada Ivan Siregar, sambil menyeringai. Begitulah....
Kalam itu satu group yang cukup eksis di Batam. Anggotanya ratusan orang. Aku dimasukkan Hermanto M Noor jadi anggotanya. Pertimbangannya mungkin karena bermukim di Batam sejak tahun 70 an itu salah satu syaratnya.
Herman anak pak Noor ini sebagai ketua. Kemarin dia menghubungiku. Bahwa sembako yang hendak dibagikan sudah bisa diambil ke Duta Mas.
Aku dipercaya kebagian membagikan 10 paket dari puluhan paket yang akan dibagikan ke orang yang berhak menerimanya.
Salah satu usulku yaitu keluarga Almarhum pak Haji Hanif. Akupun mengantarkan sembako itu kerumah pak Hanif (alm.) di Baloi Indah.
Masuk dari simpang Sekolah Islam Al Azhar, jalan masuk ke daerah itu diportal semua. Hingga ke dekat bekas hotel Nusantara. Turun bukit kebawah dekat bioskop 21 lama.
"Dari depan pak". ujar Haji Effendi Asmawi. Saat kubertemu, selisih jalan mobil kami di depan kantor Telkom, dan kutanyakan padanya mana jalan yang bisa masuk ke wilayah itu.
Maklumlah masa corona, semua serba berjaga jaga.
"Emak sehat sehat begitulah, sekarang hamir 70 tahun." jelas Boby anak nomor tiga almarhum pak Hanif. Lagi tidur pak ujarnya lagi. Tak enak pulak mau membangunkannya katanya pula.
Sesaat kami tiba dirumah kediaman almarhum pak Hanif.
Ingat pak Hanif, awal berdiri kota Batam, beliau adalah salah seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menangani Lembaga Halal di LPPOM MUI Batam.
Lama juga beliau sakit, bertahun tahun terkena gula darah. Setahun yang lalu meninggal dunia dipanggil yang maha Esa.
Di rumah peninggalannya itu sekarang, isteri pak Hanif, tinggal bersama Bobi anaknya serta menantunya.
Terimakasih banyak pak ucapnya. Kawan Lama almarhum, masih ingat kepada bapak saya.
Iya kataku, saya cuma mengantarkan amanah kawan kawan sambil agak mendongak ke atas melihat wajah Bobi, karena perawakannya cukup jangkung hampir dua meter tingginya.
Sembako itu sembilan jenis bahan pokok. Meskipun tidak persis jumlahnya sembilan macam. Tetapi sembako yang dibagi bagikan ini semua murni sumbangan dari para anggota. Tidak ada sedikitpun anggaran dari pemerintah.
Terima kasih anggota Kalam. Semoga berkah.
#KawanLamaBatam.
Itu baru satu pulau dan satu desa saja.
Ada puluhan pulau lagi yang membutuhkan kataku pada Ivan Siregar, sambil menyeringai. Begitulah....
Kalam itu satu group yang cukup eksis di Batam. Anggotanya ratusan orang. Aku dimasukkan Hermanto M Noor jadi anggotanya. Pertimbangannya mungkin karena bermukim di Batam sejak tahun 70 an itu salah satu syaratnya.
Herman anak pak Noor ini sebagai ketua. Kemarin dia menghubungiku. Bahwa sembako yang hendak dibagikan sudah bisa diambil ke Duta Mas.
Aku dipercaya kebagian membagikan 10 paket dari puluhan paket yang akan dibagikan ke orang yang berhak menerimanya.
Salah satu usulku yaitu keluarga Almarhum pak Haji Hanif. Akupun mengantarkan sembako itu kerumah pak Hanif (alm.) di Baloi Indah.
Masuk dari simpang Sekolah Islam Al Azhar, jalan masuk ke daerah itu diportal semua. Hingga ke dekat bekas hotel Nusantara. Turun bukit kebawah dekat bioskop 21 lama.
"Dari depan pak". ujar Haji Effendi Asmawi. Saat kubertemu, selisih jalan mobil kami di depan kantor Telkom, dan kutanyakan padanya mana jalan yang bisa masuk ke wilayah itu.
Maklumlah masa corona, semua serba berjaga jaga.
"Emak sehat sehat begitulah, sekarang hamir 70 tahun." jelas Boby anak nomor tiga almarhum pak Hanif. Lagi tidur pak ujarnya lagi. Tak enak pulak mau membangunkannya katanya pula.
Sesaat kami tiba dirumah kediaman almarhum pak Hanif.
Ingat pak Hanif, awal berdiri kota Batam, beliau adalah salah seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menangani Lembaga Halal di LPPOM MUI Batam.
Lama juga beliau sakit, bertahun tahun terkena gula darah. Setahun yang lalu meninggal dunia dipanggil yang maha Esa.
Di rumah peninggalannya itu sekarang, isteri pak Hanif, tinggal bersama Bobi anaknya serta menantunya.
Terimakasih banyak pak ucapnya. Kawan Lama almarhum, masih ingat kepada bapak saya.
Iya kataku, saya cuma mengantarkan amanah kawan kawan sambil agak mendongak ke atas melihat wajah Bobi, karena perawakannya cukup jangkung hampir dua meter tingginya.
Sembako itu sembilan jenis bahan pokok. Meskipun tidak persis jumlahnya sembilan macam. Tetapi sembako yang dibagi bagikan ini semua murni sumbangan dari para anggota. Tidak ada sedikitpun anggaran dari pemerintah.
Terima kasih anggota Kalam. Semoga berkah.
#KawanLamaBatam.