Bertemu Jhon Pemuda Suku Laut Dari Pulau Todak : Aku Sekarang Sudah Katolik





 Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang berdiri, sepatu, langit dan luar ruangan
Bolehkah zakat fitrah dibagikan kepada non Muslim? Boleh kalau dipastikan semua muslim sudah dapat kata ustadz Zenal Satiawan. Wah, banyak sekali yang belum dapat, berarti tidak boleh, begitu, ustadz, tanyaku lagi. Hal hal yang menyangkut ibadah acap kutanyakan pad ustadz Zenal ini, beliau kandidat PhD lulusan dari Cairo Mesir, pernah mengajar di Mahad Said Bin Zaid Batam. Jadi itu berupa infaq, atau sedakah biasa saja tambahnya lagi. 

Sengaja kuberikan satu amplop berisi uang kepada Jhon seorang pria asal Pulau Todak Batam yang kutemui di Pelabuhan Rakyat (PR) Telaga Punggur, tengah hari kemarin. Pelabuhan Kecil dibelakang rumah kedai penduduk di Telaga Punggur itu adalah tempat tambat berbagai kapal dan perahu kecil dari dan ke Telaga Punggur daratan Batam dari dan ke-pulau pulau sekitarnya. Jadi cukup ramai kenderaan laut itu yang bersandar saat itu. 

Kami baru saja selesai berkunjung dari pulau Air Mas, bersama petugas Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam, mengantarkan dan membagi bagikan zakat kepada penduduk beberapa pulau sekitaran Kelurahan Ngenang Batam. Semua penduduk beberapa pulau pulau yang berada disekitaran Pulau Air Mas itu seperti Pulau Kubung, Pulau Selat Desa, berkumpul jadi satu.

Sepulang dari situ kami diantar pak Abdullah dengan pancung (sejenis perahu bermesin tempael) ke pelabuhan telaga punggur tadi. Tepian dermaga penuh dengan kapal kapal yang agak besar, untuk kedarat harus melalui beberapa kapal kapal itu dengan cara melompat dari kapal satu kekapal yang lain. Melihat kami kesusahan tak terbiasa melompat lompat seperti itu, seorang pemuda membantu menarik tali tali kapal tadi mendekat ke perahu kami, mudahlah bagi kami melompat.

Kutanyakan nama pemuda tadi setiba di dermaga sambil mengucapkan terima kasih, namaku Jhon katanya, suku laut, asal dari Pulau Todak. Ingat Pulau Todak beberapa waktu yang aku pernah kesana, Pulau Todak tidak berapa jauh dari Pulau Kubung. Ada seorang kenalan disana yang acap juga mendapat bingkisan maupun zakat, dianya beragama Islam. 


Gambar mungkin berisi: 2 orang, termasuk Imbalo Iman Sakti, orang berdiri, langit, samudera, luar ruangan, alam dan airKutanyakan pada Jhon apakah kenal dengan orang tersebut, Jhon mengatakan itu abangnya. “Sekarang abang itu sudah meninggal dunia.” Kalau begitu kau muslim kah tanyaku. Belum dijawabnya kutanya lagi siapa nama melayumu, karena acap kesana jarang pulak orang melayu bernama Jhon. “Kami sekarang semua sudah agama Katolik.” Ujar Johannes nama panjangnya, tak ada lagi orang Islam disana, di pulau itu, setelah abang meninggal dunia tambahnya.

Panteslah tadi tak ada senarai  puluhan nama nama keluarga mustahik zakat dari Pulau Todak batinku. Pulau Pulau sekitaran Telaga Punggur Kelurahan Ngenang Batam itu mayoritas dihuni penduduk dari Suku Laut, termasuklah Jhon lelaki berusia 43 tahun yang masih membujang ini.

Mainlah ke Batam hari raya ini ke rumah kami pelawaku pada Jhon, Jhon merasa senang, dia pun kenal  belaka hampir semua penduduk yang kami kunjungi, karena memang mereka bersaudara. Seperti Pak Dhin ketua Suku Laut dikawasan itu, dari sekian anaknya, sebagian beragama Islam dan sebagian lagi non Muslim. Kubisikkan sesuatu kepada Jhon, tak boleh ada yang tahu hanya kami berdua, Jhon tersenyum lebar terlihat giginya ada yang sudah mulai rongak.

Sampai jumpa lagi Jhon terima kasih dah bantu tarikkan tali perahu seruku padanya. Jhon melambai kami dari atas perahunya.