Laos, "200 ribu kali anda ucapkan salam, hanya sekali yang menjawab". begitulah kira kira komposisi Islam di negara tanpa akses ke Laut itu. berbatasan langsung dengan China, Myanmar, Thailand, Vietnam dan Kamboja, negeri ini penduduknya sekitar 7 juta jiwa. Bergunung gunung, lembah, hutan perawan yang belum terjamah.
"Saya yang jadi khatib Jumat." ujar Norsuzandi Bin Mamat. pria asal Kelantan Malaysia ini sudah sepuluh tahun tinggal menetap di Luang Prabang satu provinsi di Laos, negara Sosial Demokratik, satu dari negara yang tergabung dalam Asean.
Sepuluh tahun yang lalu, masjid hanya ada di ibukota provinsi Laos yaitu di kota Vientiane, ada dua masjid di negara Komunis itu. Satu dibangun oleh komunitas Kamboja, dan satunya lagi oleh komunitas muslim asal Pakistan.
Masjid itu terletak di Kampung Pan Luang sekitar 7 kilometer dari stasiun Bus Utara dan 1 kilometer dari staisun Bus Selatan. Dan dari Airport Luang Prabang sekitar 1,5 kilometer.
"Khotbahnya dalam tiga bahasa." Ujar bang Andi lagi demikian kami memanggil pria 40 tahunan itu, penegelola Restoran Halal pertama di Luang Prabang, bersama isteri yang dinikahinya di Malaysia, setelah itu ia bermukim di Luang Prabang, disamping restoran halal Watthat Restorn halal, mereka juga mengelola home stay yang bernama sama.
Beberapa kali ke Luang Prabang, aku selalu menginap di Home staynya, dan makan di Restorannya, karena waktu itu hanya disitulah ada yang menjual makanan Halal waktu itu, kini sudah ada empat restoran serupa beroperasi di Luang Prabang.
Sekitar 20 an orang yang sholat jumat, tetapi sudah ada sholat lima kali sehari dimasjid yang mereka beri nama Surau Yusuf Khan.
Lokasi masjid ini ditemukan kembali setelah menjadi hutan belantara, adalah kuburan Islam yang ada di Luang Prabang.
Dulu Kota Luang Prabang adalah Ibu Kota Kerajaan Laos, sebelum pindah ke Vientiane. Kini seluruh wilayah Luang Prabang menjadi Harritage dibawah pengawasan UNESCO.
Alhamdulillah perhatian MR Somboun Khan Ketua Muslim Laos yang berkedudukan di Vientiane mengirimkan seorang Imam tetap asal India ke masjid yang baru beroperasi sejak Oktober 2018 lalu.
Menggembirakan hati bang Andi, pria ini dulu risau seandainya saya dipanggil Allah Subhanahu wataala, dimana nak di makamkan. Karena pengalaman seorang muslimah yang meninggal di satu provinsi Savanakhit di Selatan Laos, ibu Chek Lie setelah meninggal dibakar oleh warisnya.
Masjid mereka bangun itu masih sangat sederhana terletak satu komplek dengan makam ratusan tahun dulu terbiar karena ditinggal warisnya entah kemana akibat pergolakan disana.