Restoran Halal di Luang Prabang


"Salam pak, besok pesawatnya jam berapa berangkat" tulis Andy melalui whatsApp                        
"Pukul 12.00  dari Kuala Lumpur". jawabku                       
"Ok, besok saya jemput di airport, kurang lebih 3 jam mendarat d Luang Prabang" lanjut Andy lagi

Hari itu senin 8 April 2017 sekitar pukul 15.00 waktu Laos kami mendarat dilapangan terbang Internasional Luang Prabang Laos, bersama dua rekan dari Sabah Malaysia pak Akiah Barabag dan pak Haji Jupri.

Dipintu luar kedatangan bang Andy demikian aku memanggilnya, tersenyum menyambut kami, saat itu ia sedang berbincang didepan kounter taksi dengan sepasang suami isteri warga negara Malaysia yang berlibur ke Luang Prabang dan baru berkunjung pertamakalinya.

Sebenarnya sewaktu diruang tunggu terminal keberangkatan KLIA2 kami sempat berbincang dengan pak Ridwan, kalau nantinya mereka akan makan di restoran halal yang dikelola bang Andy. Setelah kukenalkan bahwa ini yang bernama bang Andy yang tadi dibincangkan mereka suprais kelihatannya. Tak jadi memesan taksi kami berenam naik jeep bang Andy menuju kota dan penginapan.

Penumpang Air Asia yang membawa kami dari Kuala Lumpur ke Luang Prabang tidak terisi semua kerusinya, masih bisa tiduran dibelakang, Terlihat dua pasang suami isteri yang memakai kerudung warga negara Malaysia dan sepasang suami isteri dari Timur Tengah, terlihat dari tampilan dan bicara mereka.

Hari itu pula homestay Wat That penuh biliknya hampir semua dihuni oleh warga negara Malaysia tentu beragama Islam, "hanya dua bilik yang lain satu orang jepun yang satu lagi orang Korea" Ujar bang Andy saat kutanya.

Kami pula sekamar bertiga, bilik ber-AC dan kamar mandi ada air panas dingin dibandrol bang Andy 20 US Dollar permalamnya.

Makan malam pertama pak Akiah pesan masakan ikan sungai Mekong , sayur dan sambal belacan untukku, tiga orang anak muda Mumtaz dan kawannya dari Kelantan yang sama menginap dengan kami pun sedang memesan makanan untuk makan malam.

"Saya tengok sunset dulu pakcik" kata seorang pemuda yang datang dengan bus dari Chiang Mai  selama 18 jam sampai ke Luang Prabang.

Tak berapa lama puluhan rombongan keluarga pak Salim dari Bangkok memesan makanan untuk makan malam.