Catatan Perjalanan: Imbalo Iman Sakti
YANGON--Yangon adalah kota bekas ibukota Negara Myanmar, tidak ada sepeda motor, karena dilarang masuk kota. Pemandangan ini sangat berbeda dibandingkan dengan Vietnam atau Indonesia. Jakarta bertambah macet karena moda transportasi ini, demikian juga Batam, seakan sepeda motor ini merajai jalanan, setiap hari ada saja kecelakaan jalan raya dan korban meninggal dunia.
Stasiun bus di Yangon antar provinsi letaknya jauh di luar kota. Dari hotel dalam kota naik taksi ke stasiun itu sekitar 20.000 Kyait sekitar satu sampai satu setengah jam perjalanan, dari stasiun ke Myawaddy kota perbatasan Burma dengan Thailand di Maesot, yang jaraknya lebih enam ratus kilometer berangkat pukul 19.00 tiba diperbatasan pukul 06.00 pagi keesokan harinya, tarifnya cuma 10.000 Kyat.
Ratusan kilometer jalanan itu baru, beraspal mulus, beberapa ruas jalan sedang diperbaiki. Jalanan utama yang menghubungkan kedua negara itu cukup ramai, dilalui kenderaan besar. Hasil bumi dari kedua negara masuk melalui jembatan persahabatan terbentang ratusan meter panjangnya diatas sungai Mekong.
Dari Myanmar di pemeriksaan imigrasi setelah itu kita cukup berjalan kaki saja, tetapi bagi rakyat kedua negara bisa melalui rakit, sampan atau sejenis boat mesin tempel yang banyak terdapat ditepian dibawah jembatan. Dan disepanjang kedua sisi tepian sungai itupun, banyak transaksi perdagangan. Disebelah Myanmar tidak terlalu ketat pengawasannya, tetapi disebelah Thailand terlihat petugas berlaras panjang, terhu nus, terus berjaga-jaga. Rakyat kedua negara menggunakan pas khusus, layaknya didaerah perbatasan yang hanya beberapa meter saja jaraknya, tetapi terlihat jauh lebih banyak rakyat Myanmar yang ke Thailand.
Sesekali terlihat petugas yang berjaga itu menghentikan sepeda motor, mengambil beberapa barang yang dibawa, barangan produk dari Thailand banyak beredar di Myanmar.
Agak sedikit berhati hati diatas jembatan bila menggunakan ken deraan, dari Myanmar kenderaan banyak menggunkan stir kanan (se belumnya kiri) tetapi berjalan di jalur kanan, sementara kenderaan dari Thailand mengunakan stir kanan berjalan dijalur kiri. Nah kenderaan ini akan bertabrakan, ditengah jembatan itu ada tanda peringatan dalam beberapa bahasa agar kende raan beganti arah, mengikut peraturan negara yang dimasukinya. (bersambung)
0 Response to "Mengunjungi Negara Tetangga Malaysia Burma Thailand dan Laos"
Post a Comment