Anak Yatim di bulan Ramadhan Menjelang Syawal

Enam bulan yang lalu dia menjadi yatim, masih duduk di kelas enam, paling bungsu dari lima berasudara, almarhum ayahanda dari Kalimantan, ibu yang dicinta yang kini janda dari sumatera...................

Tak jauh dari rumah tempat bernaung mereka, berdiri panti asuhan untuk orang duafa, saat-sata bulan Ramadhan seperti ini, banyak orang yang bermurah hati, memberi sedekah maupun sagu hati, kepada anak-anak yang ada di panti............................

Hampir setiap petang si yatim baru enam bulan ini memperhati............. alangkah enaknya agaknya tinggal dan hidup di panti, tak seperti dia yang tinggal dengan ibu sendiri, tak ada yang mengajak buka bersama kesana kesini.................

aku mau juga dikasih uang seperti mereka itu, tapi emak tak mau melepaskan kepergianku, malu katanya karena dia masih kuat berusaha, berjulana ala kadarnya di depan rumah................

kemarin mereka mendapat uang lima puluh ribu rupiah, dari pak Gubernur yang kebetulan datang berbuka bersama, di masjid yang tak jauh dari rumahnya, senang sekali hatinya.........

agak terobati sedikit hatinya terlihat dari sumringa senyumannya, mau lah aku tinggal di rumah yatim , di panti asuhan seperti kawan bermain, agar ikut diajak bila ada acara, karena menurut nya hampir setiap senja, kawan bermain bersiap utnuk mendapat berka?