Dari Catatan Perjalanan ke Burma:
Makanan Halal dan
Hotel Islam di Burma.
Di Yangon ada beberapa
hotel dikelolah pengusaha muslim begitu pula banyak restoran halal. Namun di
Myitkyina sepertinya hanya ada sebuah restoran yang cukup besar menjual makanan
halal milik seorang muslim, ramai dikunjungi, kutemui pemiliknya, bagaimana
kalau diatas restorannya dibuat penginapan juga, dia tersenyum mengangguk.
![]() |
pakaian tradisional Burma kain plekat |
” InsyaAllah
kalau dapat izin kami akan buat.” katanya. Izin ini yang agak sulit didapatkan
oleh penduduk muslim disana, seperti untuk memperbaiki masjid misalnya yang
boleh hanya renovasi, itupun bagian dalam saja, kalau bagian luar tidak
dizinkan.
Jadi kalau kita
masuk masjid, bagian dalam masjid bersih terawat, tepai bagian luarnya
dibiarkan tidak tersentuh cat.
“Tolong nanti pakcik pulang bagi tahu supaya
kami juga bisa perbaiki dan rawat masjid kami seperti ruma ibadah yang lain”
ujar Salim teman yang membawaku bertemu dan mengenalkan aku dengan seluruh imam
masjid di Myitkyina. Salim, terlihat
bangga mengenalkanku sebagai
orang Indonesia yang pertama seumur hidupnya datang berkunjung ke tempatnya.
Salim membawaku
keliling kota Myitkyina, setelah seluruh masjid besar di Myitkyina kami
kunjungi dan berbincang sebentar dengan pengurusnya. Kantor kantor
pemerintahan, ke Jembatan yang menghubungkan state Kachin yang terbagi dua.
Jembatan ini cukup panjang dan satu satunya jembatan yang membentang diatas
sungai Myitkyina.
Myitkyina sendiridalam bahasa Burma berati sungai yang besar dan untuk daerah
Burma sungai ini termasuk yang lebar dan panjang.
![]() |
Jembatan Myitkyina |
Dikedua ujungnya dijaga oleh tentara. Ada pos
tentara disitu, karena jembatan ini termasuk objek vital. Tak henti henti orang
mengunjunginya hanya sekedar untuk berpoto.
Di terminal Bus
Myitkyina, ada kedai yang menjual makanan halal, siang itu Bus berangkat dari
Myitkyina ke Yangon, kuputuskan naik Bus pulang langsung ke Yangon, berangkat
pukul 13.00 waktu setempat, waktu zuhur belum masuk lagi, selisih waktu
Indonesia dengan Burma sekitar 30 menit. Ongkosnya 38.300 Kyiat setara
380.000,- rupiah. Kalau naik pesawat terbang, sekitar 250 usd, transit di
Mandalay.
Untuk pesan tiket
kita harus ke terminal bus dulu untuk dapat sit, hanya ada dua bus langsung ke Yangon
dari Myitkyina, yang satubus biasa yang satu lagi namanya Super express. Untuk kenyamanan
aku naik bus super express. Bus ini menyinggahi kot a Mandalay dan kota Nay Pyi
Taw. Tiba di Yangon sekitar pukul 11.00 waktu setempat keesokan harinya. Turun
di stasiun Aung Minggalar di Yangon.
Di Bus kita
diberi kupon untuk makan malam dan sarapan pagi, karena khawtir makanan tidak
halal, di stasiun Bus di Myitkyina kusiapkan nasi dan goreng daging yang kubeli
di kedai di stasiun Bus. Myitkyina – Yangon lebih dari seribu kilo meter,
sepanjang jalan, tidak ada satupun pos pemeriksaan seperti kalau kita berjalan
di Thailand Selatan, jalanan mulus, sedikit bergelombang sebelum masuk ke High
Way.
Ada empat pintu tol yang kami
lalui, jalanan sepi sepanjang jalan kiri kanan sawah padi menghijau sejauh mata
memandang di tanah perbukitannya, pohon pohon jati berpuluh puluh kilometer. Sesekali
terlihat rumah penduduk, akses jalannya bisa masuk langsung ke High Way, bahkan
sepeda motor pun keluar masuk bebas saja, kejalan bebas hambatan ini. Sesekali pula
terlihat gerobak pedati ditarik kerbau melintas. Dimana tidak amannya daerah
ini, batinku dalam hati.
Aku melaksanakan
sholat zuhur dan ashar jamak takdim dan qosor didalam Bus, begitu juga sholat
Magrib dan Isya, Sholat subuh pun didalam bus. Sedikit tentang buang air dalam
perjalanan ini, lamanya perjalanan hampir 24 jam, selain makan malam dan
sarapan pagi di kedua tempat itu ada toilet, selebihnya buang air di pinggir
jalan.
![]() |
stasiun kereta api di Myitkyina |
Sebenarnya ada
moda transportasi lebih murah lagi untuk ke dan dari Myitkyina, yaitu kereta
api, kereta api ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, saat kami dari
Yangon ke Yamethin salah satu distrik Provinsi Nay Pyi Taw, kami naik kereta
api. Sekitar jarak 600 kilometer ditempuh 12 jam. Nah kalau dari Myitkyina ke
Yangon, kereta api terpaksa transit di Mandalay, dari Mandalay beli karcis lagi
ke Yangon. Naik kereta api dengan kecepatan sekitar 40 kilo meter / jam ini,
sepanjang jalan kita di guncang guncang terus, ada gerbong kereta yang pakai
tempat tidur seharga 16.000 kyiat.