"Sudah empat tahun ini papa kena serangan jantung" ujar Wawan putera pertama Firman Bisowarno saat dirumah duka. Terlihat sembab mata Wawan, kurang tidur agaknya, menunggui papanya yang terbaring di rawat dirumah Sakit Awal Bros. Beberapa hari di rawat, kondisi Mas Firman demikian aku memanggilnya, terus drop, tengah malam, hari Selasa tanggal 29 Mei 2018 sekitar pukul 23.20 wib, Tokoh Pejuang Badan Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau itu, menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Wawan Putra Sulung Firman Bisowrano dan isteri |
"Belasan tahun yang lalu" ujar Brion, kami menyiapkan kedatangan mereka di Jakarta.
"Hal ini bukan sekali saja, ada beberapa kali ke Gedung DPR, kenangan bersama bang Firman ini tak mungkin terlupakan." ujar Brion lagi.
Mas Firman dimakamkan tadi siang hari Rabu tanggal 30 Mei sekitar pukul 10.15 wib dipemakaman umum Sei Panas. di komplek perkuburan yang sama dengan kakak perempuannya. Beberapa bulan yang lalu sang kakak perempuannya itu meninggal dunia, dirumah duka dan dipemakaman itu pula kami bertemu terakhir kalinya. Kulihat mas Firman rada kurusan dikit, namun senyumnya masih seperti semula. Dia menyalamiku dengan erat, "Wah ini pengembara datang juga" ucapnya waktu itu. Dia tahu aku suka bekpekeran, jarang berada ditempat.
Belasan tahun mencetak Buletin Jumat, media lembaran yang disebarkan keseluruh Masjid-Masjid di Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Uban dan Tanjung Balai Karimun sejak tahun 1998 yang kami buat bersama Yayasan Lembaga Konsumen Muslim (YLKM) Batam di percetakan yang didirikan dan dikelola mas Firman bersama isterinya dibilangan Jalan Teuku Umar Pelita Batam itu, hampir setiap pekan kami bertemu, sejak lagi dicanangkan rencana Kepulauan Riau berpisah dari Daratan Provinsi Riau di Pekan Baru. Acap mendengar rencana rencana itu dari mulutnya langsung.
Alhamdulillah komplek perkantoran seperti yang direncanakannya di tapak lokasi percetakan pertama di Batam itu, kini berkembang, awal tahun merintis percetakan berupa sebuah bangunan kecil, merangkap tempat tinggal. Percetakan itu satu satunya pula yang dipercaya oleh Pemerintah mencatak ganda soal soal ujian Sekolah di Batam.
Aku hanya mengangguk saja, mendengar ceritanya, termasuk saat mas Firman bercerita sewaktu pak Ismeth Abdullah menjadi calon Gubernur Kepulauan Riau, ada kawan yang menggadang gadang agar mas Firman yang menjadi wakilnya, dan kelihatannya Firman setuju. Dan selanjutnya kita tahu bahwa yang jadi pasangan pak Ismeth Abdullah adalah Alm Pak Sani. Pertemuan kami bersama Dr Jhoni Arsyad, terlihat mas Firman rada kecewa. Aku terdiam saja saat itu.
Irsafwin Chaniago menulis di WhatsApp Group Kawan Lama : Provinsi Kepri telah kehilangan seorang tokoh pejuang BP3KR dengan berpulangnya almarhum FIRMAN BISOWARNO.... Innalillahi wa inna ilaihi raojiun. Semoga almarhum diampuni segala dosa2nya dan diterima amal baiknya serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan. Aamiin yaa Rabbal Alamiin.
Ucapan senada tak henti hentinya melalui medsos begitu juga karangan bunga dari teman sejawat dan kerabat.
Selamat jalan mas Firman Bisowarno, selamat jalan pejuang kami, semoga engkau husnul khotima, dan kita bertemu lagi dialam lain.