Berak Burung Di dalam Masjid Najiskah?


Foto Imbalo Iman Sakti.Foto Imbalo Iman Sakti.Foto Imbalo Iman Sakti.Terlihat rengut sedikit diwajah pria paroh baya itu, sembari mengibas ngibaskan lengan bajunya yang basah, dia kembali duduk disampingku. 

"Saya tadi duduk disebelah depan" ujarnya sembari menunjuk tempat duduknya semula. lokasi itu persis dibawah lampu gantung Masjid Raya Batam, yang kini sudah dibongkar mungkin untuk perawatan oleh Pemerintah Kota Batam.
Ada empat gugusan lampu gantung di Masjid Raya Batam, terletak ditengah tengah bangunan, biasanya banyak burung burung, terbang dan hinggap di lokasi lampu itu. Ada yang buang kotorannya, bukan sekedar hinggap saja.
Mungkin setelah tidak terpasang lagi lampu gantung itu burung burung yang masuk dari jendela pentilasi sebelah atas, sambil terbang sambil berak juga. Nah berceceran lah kotoran burung itu kebawah mengotori pakaian para jamaah yang hendak sholat jumat kemarin.
Tempat duduk kami dekat pintu dibawah balkon jarang dilalui burung yang terbang, jadi selama puluhan tahun sholat disitu belum pernah terkena kotoran burung.

" Ya dapat rezeki" jawabku sambil tersenyum. Nasib baik yang diberaki burung hanya baju coba yang kena taiknya hidung pak Gafar gumamku.
Pak Gafar menjeling, melirikku dan mengatakan, "Rezeki apa" dan menjelaskan tentang, kenajisan berak burung.
Iya najis ringan yang cukup dibersihkan sebagaimana yang dilakukannya, tetapi kalau taik burungnya banyak sekali sampai bertumpuk tumpuk seperti di masjid masjid yang kubahnya tinggi dan banyak jendela atau pentilasinya. Ya jijik juga, dan gimana mau sujud diatas taik buruk yang terlihat basah seperti dulu disatu Masjid di Medan. Satu hari saja persis dibawah kuba itu penuh dengan kotoran burung oleh petugas Masjid persis dibawahnya dipasangin kertas, nah diatas kertas itulah para burung yang tak henti hentinya mencicit membuang kotorannya.

Kita yang sholat disitu mengosongkan ruang antara jamaah yang satu dengan yang lain seluas kotoran burung itu. Bulan lalu kebetulan sholat di Masjid yang terkenal di Medan itu, terlihat seluruh pentilasi lobang yang ada disebelah atas baik di kubah, sudah ditutupi sehingga burung burung orang sana menyebutnya burung Gereja tak bisa masuk lagi. Dan udaranya terasa sejuk karena sudah dipasangi air condition (AC).

Mungkin agaknya Masjid Raya Batam ini pun perlu pentilasi masuknya angin dan juga burung ditutup dan didalamnya dipasang Air Condition seperti Masjid di Medan itu, biar jamaah sholat tidak gerah kepanasan dan tidak diberaki burung terus menerus.